Sabtu, 08 Desember 2012

Cerita Rohani : Hadiah Natal Terindah

Hadiah Natal Terindah

      Pada suatu hari, hiduplah seorang anak yang bernama Moy, anak ini memiliki tubuh yang kecil, tetapi ia adalah anak yang sangat baik & periang, dia juga rajin ke Gereja, baca Alkitab, dan selalu membantu temannya yang kesusahan, sehingga ia disukai teman - temannya. Moy suka semua tanggal & bulan, tetapi Moy paling suka tanggal 25 bulan Desember yang kita peringati sebagai hari Natal. Moy sangat suka hari Natal karena pada hari itu ia merasakan kebahagiaan yang berbeda dengan hari biasanya, ia menyukai hari Natal juga karena setiap hari Natal ia pasti mendapat banyak hadiah.

        Hari yang ditunggu - tunggu Moy pun sebentar lagi akan tiba. Saat Natal Moy selalu merayakannya di gereja bersama teman - teman gerejanya, selain rajin ke Gereja, Moy juga rajin mengikuti kegiatan - kegiatan di Gereja seperti koor, liturgi, drama, dan pembawa persembahan. Moy juga memiliki guru sekolah minggu yang cantik, baik, ramah dan memiliki suara yang merdu, namanya kak Chrity. Sebelum Natal tiba, Moy mengikuti latihan koor di gereja untuk merayakan Natal, ia dilatih oleh kak Christy. Walaupun tubuh Moy kecil, Moy memiliki suara yang sangat indah, sehingga tidak heran jika ia sering dijadikan solo singer di gerejanya. Ia berlatih dengan sungguh - sungguh supaya pada saat perayaan Natal, ia dapat memberikan yang terbaik untuk Tuhan Yesus.
         
         Dua hari sebelum Natal tiba, Moy masih latihan koor digerejanya, pada saat istirahat Moy merasa tubuhnya sangat lemas dan ia merasa tidak kuat berdiri, tiba - tiba Moy terjatuh dan pingsan. Teman - teman Moy langsung membawa Moy kerumah sakit. Ketika sadar, Moy melihat ia sedang dirawat di rumah sakit, seketika teman - teman Moy & kak Christy langsung mengelilingi Moy yang baru sadar. Lalu, Moy bertanya kepada kak Christy " Kak, saya sakit apa? ", lalu kak Christy menjawab " Kamu sakit demam berdarah Moy " Lalu Moy bilang " Berarti saya tidak bisa merayakan Natal dong kak? ", mendengar perkataan Moy, kak Christy langsung menjawab " Nggak kok Moy, merayakan Natal bisa dilakukan dimana saja, asalkan ada kebahagiaan di tempat itu ", akhirnya Moy terdiam setelah mendengar perkataan kak Christy. Moy tiba - tiba berpikir bahwa kerja kerasnya selama ini untuk merayakan Natal sia - sia. 
         
          Tiba akhirnya hari yang ditunggu - tunggu Moy, namun, hari yang ditunggu - tunggu Moy itu tidaklah seperti rencananya. Ia merasakan ketidakbahagiaan di hari Natal ini, karena ia tidak bisa merayakannya bersama teman - teman dan keluarganya di Gereja. Karena sedih Moy pun mulai menangis, sampai - sampai ia ketiduran karena banyak air mata yang dikeluarkan. Pada saat sedang tertidur Moy dibangunkan oleh satu temannya, dan pada saat ia membuka mata, ia kaget karena melihat Pak Pendeta, kak Christy, teman - temannya, dan keluarganya. Ia tidak menyangka bahwa mereka akan datang ke rumah sakit dan merayakan Natal bersama Moy, teman Moy yang bernama Kevin membawa gitar. Disana ia menyanyikan lagu - lagu Natal sambil diiringi alunan gitar yang dimainkan oleh teman Moy, sampai - sampai para suster yang merawat Moy ikut merayakan Natal di kamar Moy, mereka juga mengadakan kebaktian kecil - kecilan  yang dipimpin oleh pak Pendeta yang datang menjenguk Moy. ketika kebaktian selesai, teman - teman Moy memberi satu kejutan lagi kepada Moy, yaitu kado Natal. Moy sangat bahagia, bukan karena ia diberikan kado Natal, tetapi karena teman - teman Moy yang rela merayakan Natal dirumah sakit demi Moy. Lalu Moy bertanya kepada Kevin siapa yang merencanakan ini, lalu Kevin menjawab bahwa yang merencanakan ini semua adalah kak Christy. Moy lalu memanggil kak Christy dan berkata "Makasih ya kak, atas hadiah Natal yang kakak berikan", Kak Christy bingung dan menjawab "Loh, kan kado Natal itu yang memberi teman kamu, bukan saya", lalu Moy menjawab "Bukan kado itu, tetapi kebahagiaan yang kakak bawa kesini, itu adalah kado Natal terindah yang pernah saya dapat, sekali lagi makasih ya Kak Christy".

Sumber : (Sobat_Yesus)

      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar