Sakramen menurut Gereja Protestan
§ Baptisan Kudus, Mat.
28:18-20
§ Perjamuan Kudus, Mat.
26:26-29, I Kor 11:23-32 [1 Yoh 5:7,8; Yoh3:5; 6:54,55].
1.
Baptisan
Arti Baptisan,; (Yunani),
Baptizo, dimandikan, dibersihkan, atau diselamkan; Roma 6 : 1- 14, mati dan
bangkit di dalam Kristus; Melambangkan bahwa manusia mati terhadap dosa bersama
dengan Kristus, dan dibangkitkan untuk suatu hidup baru. Karena manusia
dilahirkan kembali oleh air dan Roh Kudus, Yoh 3:5. Dan hidup baru tersebut
menunjukkan kita dibersihkan dari dosa.
Mengapa orang percaya harus dibaptiskan :perintah Tuhan
Yesus, Mat. 28 : 19 “pergi dan jadikan semua bangsa murid Tuhan, baptis
dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus, mengajar Firman Allah untuk menjadi murid
Tuhan ; untuk masuk dalam keluarga umat kudus kepunyaan Allah, I Pet.
2 : 9 -10; menerima warisan janji Tuhan Allah kepada Bapa Orang Beriman,
Kisah 2:39. Melalui baptisan ini orang yang telah percaya bersaksi kepada orang
lain bahwa dirinya sudah percaya pada Tuhan Yesus Kristus.
Cara Baptisan : Diselamkan- sesuai dengan arti kata
"baptizzo" yaitu selam, dalam nama Yesus Kristus (Kisah Para Rasul
2:38) : Dilakukan kepada laki-laki dan perempuan, Galatia 3:28; percaya
kepada Yesus; Kolose 2:11-15; tidak ada tanda yang permanen pada tubuh: menekankan
bahwa matrei kekristenan ialah kehadiran Roh Kudus dalam diri kita -batin kita
dibersihkan- sehingga kita tidak lagi dikuasai oleh dosa.
Seorang dewasa -yang tadinya bukan Kristen- yang dibaptisan
[baptisan dewasa] berdasarkan pengakuan imanya serta penyerahan diri secara
pribadi kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, dan juga ia
harus meninggalkan imannya yang lama agar memperoleh iman yang baru, dalam arti
menjadi serta masuk ke dalam persekutuan dengan Tuhan Allah yang menyatakan
DiriNya dalam Yesus Kristus
2.
Perjamuan Kudus
Sakramen ditetapkan Tuhan Yesus untuk menguatkan dengan sesama orang percaya, seluruh umatNya, atau segenap keluarga Allah, di semua tempat dan segala zaman. Karena seseorang masuk ke dalam perse-kutuan keluarga Allah atau Jemaat sebagai anak-anak Allah melalui Baptisan. Dalam perse-kutuan tersebut, kita merayakan Perjamuan Kudus berarti makan bersama dari satu roti yaitu Tubuh Kristus, sebagai tanda kesatuan dalam Tubuh Kristus.
Gereja Mula-mula atau orang-orang yang menjadi percaya
setelah peristiwa Pentakosta setiap hari berkumpul untuk memecahkan roti, yaitu
Perjamuan Kudus, Kisah 2:42. Apa yang mereka lakukan ini diimani sebagai
perintah dari Tuhan Yesus. Gereja melakukan atau melaksanakan Perjamuan Kudus
sebagai peringatan terhadap penderitaan -dan juga kematian serta kebang-kitan-
yang Tuhan Yesus alami, sampai Ia datang kedua kali, 1 Kor 11:28.
Makna
Roti dan Anggur di Perjamuan Kudus
1. Roti melambangkan Tubuh Kristus, meng-ingatan dan memperingati
tubuh Yesus yang disalibkan. Makan tubuh Kristus dalam arti -kita- dipersatukan
dengan Dia, dengan menerima apa yang dilakukan-Nya bagi manusia, Yoh 6:48-58.
Makan roti mengingatkan bahwa Yesus menjadi manusia supaya tubuh manusiawi itu
disalibkan. Ia menderita dan mati serta bangkit, untuk menciptakan Tubuh baru,
yaitu jemaatNya
2. Anggur melambangkan darah Kristus yang ditumpahkan untuk
menyucikan dosa-dosa manusia. Darah ditumpahkan pada/dari tubuh Yesus yang
terpaku di kayu salib untuk pengam-punan atau penghapusan dosa seluruh manusia.
Darah yang adalah hidup, ditumpahkan agar memberi hidup kekal bagi manusia.
Minum anggur -pada/dari cawan- pada Perjamuan Kudus, mengingatkan -kita- bahwa Yesus
sendiri telah minum cawan murka Tuhan Allah yang seharusnya diterima manusia
Sikap pada Perjamuan
Kudus :
§ Berusaha untuk hadir, karena Tuhan Yesus sendirilah yang
mengundang untuk datang pada meja perjamuan
§ Mempersiapkan diri untuk hadir. Menyelidiki dan mengaku dosa,
berdamai dengan sesama manusia, serta mohon pengampunan dari Tuhan Allah. Kita
datang ke hadapan Tuhan Allah sebagai orang yang berdosa yang sudah ditebus
oleh Kristus
§ Dengan makan dan minum pada meja Perjamuan Kudus, ini berarti ada
suatu penyerahan diri kepada Tuhan Allah. Karena Yesus telah menyerahkan
Diri-Nya sebagai ganti manusia, maka setiap menghadiri Perjamuan Kudus
menunjukkan bahwa seseorang mau menjadi persembahan yang hidup dan berkenan
kepada Tuhan Allah, Roma 12:1-2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar